Salah satu warisan kuliner yang terkenal dari pulau ini adalah Ketupat Kandangan, makanan khas yang berasal dari Kalimantan Selatan. Dengan cita rasa yang kaya dan unik, Ketupat Kandangan berhasil menggugah selera banyak pecinta kuliner baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
Apa itu Ketupat Kandangan?
Ketupat Kandangan adalah hidangan tradisional yang terdiri dari ketupat (nasi yang dibungkus daun kelapa dan dimasak) yang disajikan dengan kuah santan kental dan ikan haruan (ikan gabus) yang dimasak hingga empuk. Ikan haruan, yang menjadi ciri khas hidangan ini, sering digoreng terlebih dahulu untuk menambah rasa gurih sebelum dimasak dalam kuah santan. Ketupat Kandangan biasanya dihidangkan dengan tambahan bumbu khas seperti bawang goreng, irisan cabai, dan jeruk nipis untuk memberikan kesegaran.
Sejarah dan Asal Usul Ketupat Kandangan
Ketupat Kandangan berasal dari kota Kandangan, ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Selatan di Kalimantan Selatan. Nama hidangan ini diambil dari nama kota tersebut, yang mencerminkan keterkaitan antara kuliner dan identitas daerah. Meskipun asal-usul pasti dari hidangan ini belum jelas, Ketupat Kandangan telah menjadi bagian penting dari tradisi kuliner masyarakat Banjar, suku asli yang mendiami wilayah Kalimantan Selatan. Hidangan ini sering disajikan dalam berbagai acara penting, seperti perayaan hari besar, upacara adat, dan juga menjadi menu favorit untuk sarapan.
Keunikan Ketupat Kandangan
- Penggunaan Ikan Haruan:
Salah satu elemen yang membuat Ketupat Kandangan berbeda dari hidangan ketupat lainnya adalah penggunaan ikan haruan. Ikan ini terkenal karena teksturnya yang lembut dan rasanya yang lezat, serta kaya akan protein. Penggunaan ikan haruan yang segar merupakan kunci untuk mendapatkan rasa autentik Ketupat Kandangan. - Kuah Santan yang Kaya Rasa:
Kuah santan yang digunakan dalam Ketupat Kandangan adalah elemen penting lainnya. Santan kental yang dimasak bersama dengan bumbu-bumbu khas seperti kunyit, lengkuas, serai, dan bawang merah menciptakan rasa yang kaya dan gurih. Aroma harum dari rempah-rempah ini memberikan sensasi kelezatan yang tidak mudah dilupakan. - Cara Penyajian yang Khas:
Ketupat Kandangan sering disajikan dengan cara unik, yaitu ketupat dan ikan disajikan dalam satu piring, lalu disiram dengan kuah santan yang panas. Ketupat yang lembut dan padat dipotong-potong, sementara ikan haruan diletakkan di atas ketupat, kemudian kuahnya disiramkan hingga menutupi ketupat dan ikan. - Tradisi dan Makna Budaya:
Ketupat Kandangan bukan hanya sekedar makanan; ia membawa makna budaya yang mendalam. Dalam masyarakat Banjar, ketupat sering dikaitkan dengan makna filosofis, seperti simbol keberkahan, kebersamaan, dan kesucian. Hidangan ini sering dihidangkan dalam acara-acara besar dan ritual adat, menunjukkan bagaimana kuliner bisa menjadi jembatan budaya dan identitas komunitas.
Cara Menikmati Ketupat Kandangan
Menikmati Ketupat Kandangan tidak lengkap tanpa mengikuti tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun. Biasanya, hidangan ini dinikmati dengan tangan tanpa menggunakan sendok atau garpu. Ketupat diambil dan dipecah-pecah menggunakan tangan, kemudian dimakan bersama ikan dan kuah santan. Penambahan jeruk nipis dan sambal memberikan sentuhan akhir yang menyegarkan, menciptakan perpaduan rasa gurih, pedas, dan asam yang sempurna.
Ketupat Kandangan dalam Modernitas
Meskipun merupakan hidangan tradisional, Ketupat Kandangan tetap relevan dan populer di kalangan generasi muda. Banyak restoran dan warung makan di Kalimantan Selatan yang menyajikan Ketupat Kandangan sebagai menu utama mereka. Bahkan, dengan adanya inovasi kuliner, hidangan ini kini dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, memberikan kesempatan kepada lebih banyak orang untuk mencicipi kelezatannya. Beberapa restoran bahkan mulai mengadaptasi resep ini dengan sentuhan modern, misalnya menggunakan ikan lain sebagai pengganti haruan, atau menambahkan bahan-bahan baru untuk memperkaya rasa.
Leave a Reply